Ukuran pada kapal

Ukuran Dalam Perhitungan Kapal

Haiii...
Kawan Pelaut.....
Yukkk... belajar ukuran-ukuran dalam kapal....
Ukuran–Ukuran Utama kapal
Ukuran–Ukuran Utama kapal adalah untuk menentukan ukuran besar kecilnya kapal. Seperti panjang, lebar maupun tinggi. Terdiri dari singkatan–singkatan dan arti tertentu walaupun menggunakan istilah–istilah bahasa Inggris
1. Panjang Kapal / L = Length
• LOA (Length Over All) adalah panjang keseluruhan dari kapal yang diukur dari ujung haluan hingga buritan
• LBP (Length Between Perpendicular) adalah panjang antara kedua garis tegak burutan dan garis tegak haluan yang diukur pada garis air muat
• AP (After Perpendicular) adalah garis tegak buritan yang diukur melalui linggi kemudi. Jika kapal tidak memiliki linggi kemudi maka diukur pada garis sumbu poros kemudi
• FP (Fore Perpendicular) adalah garis tegak yang dibuat melalui perpotongan antara linggi haluan dengan garis air muat, sarat air kadang–kadang diukur dalam dua keadaan yaitu pada keadaan kapal penuh muatan dan kapal pada keadaan kosong
• LWL (Length of Water Line) adalah jarak mendatar antara kedua ujung garis muat yang diukur dari titik potong dengan linggi haluan sampai dengan titik perpotongan dengan linggi buritan, diukur pada bagian luar linggi depan dan linggi belakang. Jadi tidak termasuk tebal kulit lambung
• LC (Length of The Carene) adalah panjang maksimum draft / sarat kapal yang diukur pada karis air muat, termasuk kulit luar lambung kapal. Adalah panjang yang dijadikan asumsi untuk mengisi carane / badan kapal yang tercelup air
2. Lebar Kapal / B = Breath
• Blmd (Breath Moulded) adalah lebar yang direncanakan, adalah jarak mendatar antar gading tengah sebelah kanan dengan gading tengah sebelah kiri kapal yang diukur pada bagian luar gading
• Bwl (Breath at The Water Line) adalah lebar yang terbesar pada garis muat
• Boa (Breath Over All) adalah lebar terbesar dari kapal, yang diukur dari kulit lambung kapal di samping kiri sampai kulit lambung kapal di sampaing kanan. Jika ada bagian geladak yang menonjol keluar , sampai melampaui lambung kapal maka yang dipakai adalah adalah [B max] adalah lebar geladak yang dimaksud
3. Tinggi Kapal / H = Depth
• Depth adalah tinggi kapal yang dihitung dari jarak tegak dari garis dasar sampai garis geladakterendah di tepi, diukur ditengah–tengah kapal (Midship)
• [D max] adalah tinggi terbesar dari lambung kapal yang terendam didalam air yang diukur daris garis air muat sampai bagian yang terendah pada saat even keel / sarat rata maka sarat kapal berlaku untuk seluruh panjang kapal. Pada saat kapal trim / beban tidak rata maka ada beberapa sarat
4. Sarat Kapal / T = Draught
• Draught adalah sarat kapal yang diukur dari garis dasar sampai garis air muat
• [T max] adalah tinggi terbesar dari lambung kapal yang terendam di dalam air yang diukur daris garis air muat sampai bagian yang terendah pada saat even keel / sarat rata maka sarat kapal berlaku untuk seluruh panjang kapal. Pada saat kapal trim / beban tidak rata maka ada beberapa sarat
Perbandingan Utama Kapal
1. Panjang Kapal (L) terutamamempunyai pengaruh terhadap kecepatan kapal dan pada kekuatan memanjang kapal, penambahan panjang pada umumnya akan mengurangi tahanan yang diderita kapal pada displacement tetap dan akan mengurangi kekuatan memanjang kapal. Disamping itu penambahan panjang dapat pula mengurangi kemampuan olah gerak kapal (maneuvering), mengurangi fasilitas galangan (dock) dan terusan (canal). Sedangkan pengurangan panjang (L) pada displacement tetap akan menyebabkan ruangan badan kapal yang bertambah besar
Perbandingan L/B yang besar terutama sesuai untuk kapal dengan kecepatan yang tinggi dan mempunyai perbandingan ruangan yang baik, akan tetapi mengurangi kemampuan oleh gerak kapal dan mengurangi pula stabilitas kapal.
Perbandingan L/B yang kecil memberikan kemampuan stabilitas yang baik tetapi dapat juga menambah tahanan kapal sehingga dibutuhkan tenaga yang lebih besar.
Perbandingan L/H terutama mempunyai pengaruh terhadap kekuatan memanjang kapal, untuk harga L/H yang besar akan mengurangi ketahanan memanjang kapal.
Perbandingan L/H yang kecil akan menambah kekuatan memanjang kapal, oleh karena itu Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) 1968 memberikan persyaratan sebagai berikut :
L/H = 14 untuk daerah pelayaran samudra
L/H = 15 untuk daerah pelayaran pantai
L/H = 17 untuk daerah pelayaran lokal
L/H = 18 untuk daerah pelayaran terbatas
Dari ketentuan di atas dapat disimpulkan bahwa daerah yang mempunyai gelombang besar atau pengaruh–pengaruh luar lainnya yang lebih besar mempuyai persyaratan harga perbandingan L/H yang kecil. Penyimpangan–penyimapangan dari dari ketentuan di atas masih dimungkinkan atas dasar bukti perhitungan kekuatan yang dapat dipertanggungjawabkan
2. Lebar Kapal (B) terutama mempunyai pengaruh pada tinggi metacenter, penambahan lebar dengan displacement panjang kapal dan sarat kapal tetap akn menyebabkan kenaikan tinggi metacenter of gravitiy (MG). Penambahan lebar pada umumnya digunakan untuk mendapatkan penambahan ruangan badan kapal akan tetapi hal ini juga mempunyai kerugian karena dapat mengurangi fasilitas terusan dan galangan (dock)
Perbandingan B/T terutama pempunyai pengaruh pada stabilitas kapal. Harga perbandingan B/T yang rendah terutama akan mengurangi stabilitas kapal, sebaliknya harga B/T yang tinggi akan membuat stabilitas kapal menjadi lebih baik
Untuk kapal–kapal sungai, harga perbandingan B/T dapat diambil sama besar karena harga T diatas oleh kedalaman sungai yang pada umumnya sudah tertentu
3. Tinggi Kapal (H) terutama mempunyaipengaruh pada tinggi titik berat kapal CG (center of gravitiy), KG (Keel of Gravity) dan juga pada kekuatan kapal serta ruangan dalam kapal. Penambahan tinggi pada umumnya akan menyebabkan kenaikan KG (Keel of Gravity) sehingga tinggi MG (Metacenter of Gravity) berkurang. Selain itu penambahan tinggi dapat menyebabkan bertambahnya kekuatan memanjang kapal, jika ukuran–ukuran penguat memanjang tetap, maka pada umumnya kapal–kapal barang mempunyai harga KG sebesar 0.60 H
4. Sarat Kapal (T) terutama mempunyai pengaruh pada tinggi CB (Center of Buoyancy) penambahan sarat air pada displacement panajang kapal dan lebar kapal tetap pada umumnya akan menyebabkan kenaikan harga KG. Penambahan sarat selalu dihindari karena dapat menyebabkan kapal kandas mengurangi jumlah pelabuhan yang dapat disinggahi, daerah pelayaran menjadi terbatas serta penggunaan fasilitas perbaikan, galangan dan terusan menjadi berkurang pula
Perbandingan H/T terutama berhubungan dengan reserve displacement atau daya apung cadangan. Harga H/T yang besar dapat dijumpai pada kapal–kapal penumpang. H – T disebut dengan lambung bebas (freeboard) dimana secara sederhana dapat disebutkan bahwa lambung bebas adalah tinggi antara garis air dengan tepi deck
Satuan–Satuan Perkapalan
1. Isi Karene adalah volume badan kapal yang berada di bawah permukaan air (tidak termasuk kulit) dan dinyatakan dalam meter kubik (m3), sedangkan karene itu sendiri adalah bentuk badan kapal yang ada dipermukaan air, sengan catatan bahwa tebal kulit, tebal lunas sayap (bilge keel), tebal daun kemudi, baling-baling dan perlengkapan kapal yang terndam di dalam air tidak termasuk karene. Isi Karene juga dapat dirumuskan sebagai berikut : [ V = L • B • T • Cb ]
V : Isi Karene
L : Panjang Karene
B : Lebar Karene
T : Sarat Kapal
Cb : Koefisien Blok
2. Dispalacement adalah berat dari karene. Misalnya isi karene adalah V dan berat jenis air dinyatakan dengan γ maka dapat dirumuskan sebagai berikut : [ D = V • γ ]
D : Displacement
V : Isi karene
γ : Berat Jenis Cairan
satuan yang digunakan adalah ton dengan catatan ada dua dimensi dalam berat, yang pertama Ton Metrik = 1000 Kg dan yang kedua Ton Inggris = 1016 Kg
3. Pemindahan Air (Vs) adalah volume air yang dipindahkan dari kapal (badan kapal) termasuk kulit lambung kapal, lunas sayap, kemudi, baling-baling dan perlengkapan lainnya. [ Vs = C • V ] dimana yang dimaksud dengan C adalah koefisien tambahan berat cadangan. Kapal yang terendam di bawah permukaan air, volume dari kulit lambung kapal diperkirakan 6 % dari isi karenen. Sedangkan volume dari lunas sayap, kemudi, baling-baling dan perlengkapan lai-lain yang ada di bawah permukaan air diperkirakan mencapai 0.07 % sampai dengan 0.15 % dari isi karene
4. berat Pemindahan Air (W) adalah berat air yang dipindahkan oleh badan kapal secara keseluruhan. Jika berat jenis air di nyatakn dengan gamma (γ) maka [ W = Vs • γ ]
Oke dehhhh....
Semoga dapat membantu sesama Kawan Pelaut...
Bravo Pelaut Indonesia

sumber : http://budisobolaut.blogspot.co.id/2016/09/ukuran-dalam-perhitungan-kapal.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Haluan Kapal

Mesin motor 2 tak